PTSD Finansial adalah "reaksi disfungsional terhadap kehilangan keuangan yang tiba-tiba" atau "stres kronis karena memiliki sumber daya keuangan yang tidak memadai". Gejala PTSD Finansial mirip dengan mereka yang mengalami PTSD dari peristiwa lain, seperti pengalaman ulang dari peristiwa traumatis melalui flashback atau mimpi buruk, penghindaran dan keterpurukan emosional, kesulitan tidur, kesulitan berkonsentrasi, depresi dan keputusasaan, serta kemarahan dan mudah tersinggung.Trauma finansial adalah kenyataan. Dan seringkali rangkaian peristiwa yang mengikutinya, ketidakmampuan membayar, yang menyebabkan trauma itu. 4D yang mengarah pada trauma finansial dikategorikan oleh Psychology Today sebagai Debt (Hutang), Dependency (Ketergantungan), Distrust (Ketidakpercayaan), dan Denial (Penyangkalan).
Hutang
Mari kita taruh dalam skenario ini: kamu terjebak dalam hutang dan semakin terpuruk. Ketika kamu menerima telepon dari seseorang, itu membuat kamu merasa waspada. Trauma sebelumnya mengalahkanmu, membuat kamu merasa rentan dan cemas, tahu bahwa ada seseorang di luar sana - kemungkinan besar kreditor - yang mungkin ingin sesuatu yang kamu hutang. Sesuatu yang tidak dapat kamu berikan kembali.
Ketergantungan
Ketika kamu merasa rentan, kamu cenderung mencari dukungan. Kamu mulai berpikir, "Siapa yang dapat saya mintai bantuan? Siapa yang bisa saya hubungi dan percayai? Seorang broker saham? Penasihat keuangan?" Kamu akhirnya menghubungi setiap orang yang terkait dengan keuangan yang mungkin bisa memberikan solusi.
Ketidakpercayaan
Kemudian kamu mulai membaca berita lebih banyak untuk update terbaru dan menemukan bahwa ekonomi terus berubah. Ini membuat kamu merasa tidak pasti seperti kamu tidak dapat bergantung pada siapa pun lagi karena kamu tidak tahu apa yang terjadi dan tidak memiliki kendali atas situasi.
Penyangkalan
Ini membuatmu semakin rentan, mendorongmu menjadi mudah tersinggung dan rapuh. Kamu mulai melarikan diri dari masalah, mengatakan hal-hal seperti "Lebih baik saya tidak memikirkannya," atau "Saya akan menanganinya nanti." Ini terjadi karena rasa takut. Orang takut mereka akan terseret kembali ke dalam trauma ketidakstabilan finansial dan berisiko jatuh.
4D yang menyebabkan PTSD Finansial ini lebih merajalela sekarang daripada sebelumnya, terutama di kalangan milenial.
Secara lebih luas, perusahaan juga harus berperan dalam memerangi trauma finansial, karena setiap pengusaha harus berusaha untuk memiliki tim yang sehat dan bahagia. Selain itu, PTSD finansial dan produktivitas berbagi hubungan kritis yang berkontribusi pada kesejahteraan perusahaan.
Dengan dunia mencoba bergerak kembali menuju ekonomi yang lebih kuat dan stabil, PTSD finansial adalah realitas yang harus kita akui dan kerjakan dengan keras untuk mengatasi. Meskipun tidak ada metode tunggal untuk menjadi sehat secara finansial, coba cari apa yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaanmu dengan uang untuk mencapai kehidupan yang diinginkan. Kamu pantas menantikan masa depan tanpa beban finansial yang membuatmu terbebani.
Artikel berikut ditulis oleh Perencana Keuangan Naluri. Naluri mendukung kamu untuk memiliki kebiasaan hidup sehat, mencapai tujuan kesehatan yang bermakna, dan menjadi lebih sehat dan bahagia melalui pelatihan yang personal, program terstruktur, pembelajaran mandiri, dan alat-alat kesehatan. Download aplikasi Naluri hari ini atau kirim email ke hello@naluri.life untuk informasi lebih lanjut dalam memanfaatkan pelatihan kesehatan digital dan terapi untuk menjadi versi dirimu yang lebih sehat dan bahagia.