FOMO keuangan - rasa takut ketinggalan - bisa menyusup saat kamu mengambil keputusan, dan sering kali mengarah ke pilihan yang tidak sejalan dengan tujuan jangka panjangmu. Perasaan ini muncul saat kamu melihat orang lain membeli gadget baru, beli barang mewah, investasi dalam tren pasar terbaru, atau meraih pencapaian tertentu, dan kamu berpikir, “Apa aku ketinggalan?” Pola pikir ini bisa mendorongmu membelanjakan uang atau membuat langkah finansial yang sebenarnya tidak baik untuk stabilitas masa depanmu.
Melawan FOMO keuangan bukan berarti menyangkal nikmatnya hidup. Melainkan soal menciptakan keseimbangan dalam pengambilan keputusan yang sejalan dengan tujuan pribadimu dan membuatmu bebas dari tekanan sosial dan keuangan. Berikut ini bagaimana FOMO memengaruhi pengambilan keputusan keuangan, dan yang terpenting, cara kamu mengambil alih kendali.
Langkah pertama dalam menaklukkan FOMO keuangan yaitu menetapkan prioritas keuangan yang jelas. Luangkan waktu sejenak untuk menentukan tujuanmu. Apa kamu berencana menabung untuk pendidikan tinggi, dana darurat, atau liburan impian? Saat kamu fokus pada tujuan-tujuan pribadi ini, keinginan pengeluaran secara impulsif-seperti membeli sepatu sneakers desainer terbaru karena ikut-ikutan teman- menjadi tidak terlalu tergoda.
Beri jeda sebelum pengeluaran: Saat kamu merasa ingin berbelanja barang yang tidak terlalu penting, coba terapkan “aturan 24 jam”-tunggu sehari sebelum memutuskan. Langkah sederhana ini kerap kali mampu mencegah pembelian terburu-buru.
Cari alternatif: Kamu tidak harus berhenti bersenang-senang sama sekali; kamu cuma perlu lebih cerdas menyikapinya. Misalnya, menghentikan keanggotaan gym premium tak terpakai dan beralih ke sumber olahraga online gratis bisa menghemat banyak uang sekaligus membuatmu tetap bugar.
Dengan melakukan pendekatan yang disiplin dan jelas pada keuanganmu, kamu akan melatih dirimu untuk mengutamakan kebahagiaanmu di atas ekspektasi sosial yang hanya sesaat.
Meski FOMO keuangan bisa dikatakan sebagai masalah yang umum, namun hal ini muncul dengan cara berbeda. Berikut ini bagaimana FOMO bisa muncul dan cara-cara praktis untuk mengatasi setiap jenisnya.
Scrolling di media sosial bisa membuat siapa pun merasa ketinggalan tren. Saat teman menikmati makan di restoran yang sedang tren, mengunggah foto mobil mewah, atau memamerkan gadget terbaru, mudah sekali membuatmu tergoda untuk mengikutinya.
Contoh: Bayangkan seseorang yang memperpanjang langganan streaming mahal atau membeli ponsel terbaru sesudah melihat orang lain bercerita pengalamannya. Keputusan ini mungkin terlihat kecil, namun seiring berjalannya waktu bisa bertambah dan menggagalkan tujuan keuangan yang lebih besar.
Strategi untuk mengatasi FOMO sosial
Saat bertemu dengan temanmu yang sedang membahas saham, investasi kripto, atau peluang finansial populer, mudah sekali merasa ketinggalan potensi keuntungan. Namun, terjun ke dalam investasi karena takut ketinggalan sering kali berujung pada keputusan yang tidak diriset matang dan, terkadang, kerugian keuangan.
Contoh: Banyak orang mengikuti tren investasi berisiko yang diiklankan secara online oleh influencer yang tak terverifikasi, hanya untuk menderita kerugian besar.
Tips investasi cerdas
FOMO bukan hanya berdampak pada pembelian kecil. FOMO juga bisa memengaruhi pilihan-pilihan hidup yang penting. Perubahan karier, real estat, pernikahan, dan malahan keputusan soal kapan memulai sebuah keluarga sering kali datang dengan ekspektasi dan perbandingan sosial.
Contoh: Beberapa orang terburu-buru membeli properti di pasar kompetitif tanpa mempertimbangkan kesiapan mereka, yang berujung pada utang atau tekanan keuangan. Demikian pula, acara-acara kehidupan yang mewah seperti pernikahan mewah atau langkah karir yang ambisius bisa membebani keuangan jika dilakukan demi penampilan dan bukan untuk tujuan.
Cara-cara melawan FOMO keuangan dalam keputusan besar
FOMO keuangan bukan hanya membebani rekening bank. Hal ini juga bisa berdampak pada kesehatan mental. Terus-menerus mengejar tren atau membandingkan kemajuanmu dengan orang lain bisa membuatmu stres, cemas, dan bahkan kelelahan.
Dengan melatih kesadaran dalam perjalanan keuanganmu, kamu menguatkan diri sendiri dalam mengambil keputusan tanpa penyesalan.
Pada intinya, menghindari FOMO keuangan berarti menetapkan kesuksesan sesuai keinginanmu. Apa kamu menghargai jaring pengaman untuk kejadian tak terduga dalam hidupmu? Mungkin menabung untuk proyek impian? Atau mungkin kamu cuma ingin menikmati hidup dengan nyaman tanpa terbebani utang. Keberhasilan tidak harus berupa kompetisi - melainkan soal menyelaraskan uang dengan kehidupan yang kamu inginkan.
Ingat, kamu tidak perlu mengikuti setiap tren untuk menjalani hidup yang bahagia dan bermakna. Keputusan keuangan terbaik datang dari memahami kebutuhanmu sendiri dan tetap berpegang teguh pada kebutuhan tersebut.
Buat rencana keuangan yang jelas. Kenali tujuanmu, tentukan prioritas, dan tetapkan berapa banyak yang akan kamu alokasikan untuk dibelanjakan, ditabung, dan diinvestasikan setiap bulannya. Dengan mengambil langkah-langkah terencana, kamu akan menyadari keamanan keuangan dan kepuasan pribadi bisa saling melengkapi.
Kamu tidak akan “ketinggalan” saat kamu membangun sesuatu yang lebih baik - masa depanmu.
Untuk bimbingan personal mengenai segala hal yang berhubungan dengan keuangan, Penasihat Keuangan Naluri siap membantumu dalam hal anggaran, menabung, pajak, dan masih banyak lagi. Jadwalkan konsultasi atau ngobrol dengan Penasihat Keuangan Naluri hari ini.