Artikel - Kesehatan Mental, Mengasuh Anak, Resiliensi - Naluri

Cara Berbicara dengan Atasan Anda tentang Burnout - Naluri

Written by Naluri | 2024 Mei 27 09:06:33

Pernahkah Anda merasa pekerjaan kian menumpuk melebihi kapasitas Anda untuk mengerjakannya? Bahkan tugas yang paling sederhana pun terasa seperti mendaki gunung?

 

Hal ini terjadi pada kita semua. Dari stres akibat pandemi hingga ketidakpastian ekonomi dan tekanan di tempat kerja lainnya, tidak mengherankan jika banyak dari kita yang merasakan beban akibat burnout di tempat kerja. Dan di sinilah letak pentingnya: jika Anda tidak mengatasinya, hal ini bisa berdampak buruk, tidak hanya pada kesejahteraan Anda sendiri, tetapi juga pada seluruh tempat kerja.

 

Inilah saatnya berbicara dengan atasan Anda tentang burnout atau kelelahan di tempat kerja.

 

Atasan Anda tidak hadir hanya untuk memberikan tugas dan mengevaluasi kinerja Anda. Faktanya, atasan memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap kesehatan mental seseorang dibandingkan pasangan, keluarga, atau terapis. Oleh karena itu, penting untuk berbagi dengan mereka tentang apa yang Anda rasakan sehingga mereka dapat mendukung dan membantu Anda berkembang dalam peran Anda. 

 

Dengan membuka diri tentang apa yang Anda alami, Anda tidak hanya mendapatkan dukungan dan pengertian dari atasan, tetapi juga membuka pintu untuk mendapatkan solusi yang potensial. Mereka mungkin juga akan mengakomodir kebutuhan yang dapat membuat perbedaan nyata dalam kesejahteraan Anda dengan membantu Anda mengelola beban kerja yang lebih efektif, atau mengarahkan Anda ke sumber daya yang dapat mendukung Anda untuk merawat diri sendiri.

 

Jadi, tarik napas dalam-dalam dan bangunlah rasa percaya diri untuk memulai percakapan dengan atasan Anda. Berbicara dengan atasan Anda merupakan langkah berani dan penting untuk mengatasi burnout di tempat kerja secara positif. 

 

Namun, wajar jika Anda merasa kewalahan dan kelelahan, dan mendiskusikan topik sensitif seperti ini dengan atasan Anda bisa jadi menantang dan mengintimidasi. Karena itu, melalui artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk membicarakan burnout dengan atasan Anda.

 

Cara berbicara dengan atasan Anda tentang burnout

 

Mempersiapkan diri

  1. Pahami kondisi burnout Anda saat ini
    Sebelum berbicara dengan atasan Anda tentang burnout, penting untuk mengenali dan mengakui apa yang Anda rasakan.

    Burnout bisa lebih dari sekadar merasa stres dan kewalahan; burnout bisa menguras energi, antusiasme, dan kegembiraan Anda. Hal ini dapat membuat segalanya terasa jauh lebih berat seperti awan gelap yang menyelimuti kepala Anda. Apakah Anda merasa sangat lelah meskipun sudah beristirahat sebanyak apa pun? Apakah Anda merasa semakin sulit untuk mengumpulkan antusiasme untuk pekerjaan Anda?

    Ini adalah tanda-tanda burnout yang tidak boleh Anda abaikan. Burnout dapat muncul dengan sendirinya melalui berbagai gejala, termasuk:
    • Merasa lelah dan kehabisan tenaga
    • Kurangnya motivasi dan minat dalam bekerja
    • Meningkatnya rasa frustrasi dan mudah tersinggung
    • Penurunan kinerja dan produktivitas
    • Merasa kewalahan dan tidak berdaya

    Mengenali tanda-tanda awal burnout dapat membantu Anda mengambil tindakan untuk mencegahnya semakin parah. Jika Anda tidak yakin dengan kondisi burnout Anda, Naluri memiliki penilaian burnout gratis (BAT-12) yang dapat membantu Anda memahami apa yang Anda rasakan.

  2. Kenali penyebab utama burnout Anda
    Sekarang, mari kita gali lebih dalam lagi. Apa yang ada di balik perasaan kewalahan ini? Apakah karena beban kerja? Mungkin beberapa dinamika di tempat kerja membuat Anda stres? 

    Memahami akar penyebab burnout di tempat kerja dapat membantu Anda menjelaskannya kepada atasan Anda dan menemukan solusi yang tepat. Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang membuat Anda stres akhir-akhir ini dan catatlah.

  3. Pikirkan tentang potensi solusi
    Setelah Anda mengidentifikasi akar penyebab kelelahan Anda, inilah saatnya untuk memikirkan cara-cara untuk memperbaiki keadaan. 
    • Apakah mengambil cuti atau memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam jadwal kerja Anda akan membantu? 
    • Apakah ada sesuatu yang Anda sukai di luar pekerjaan yang dapat Anda lakukan untuk mengembalikan semangat Anda?

Mungkin sulit untuk menemukan solusi saat Anda merasa kelelahan. Namun, memikirkan solusi potensial untuk mengatasi burnout dapat membantu menciptakan percakapan yang lebih produktif saat membicarakan masalah ini dengan atasan Anda.

 

Berbicara dengan atasan Anda

  1. Memulai percakapan
    Sekarang, saatnya untuk memulai percakapan. Membicarakan burnout di tempat kerja dengan atasan Anda membutuhkan keberanian dan kerentanan. Ingat, atasan Anda mungkin tidak menyadari apa yang Anda rasakan, jadi tidak apa-apa untuk berbagi.

    Berikut ini adalah beberapa cara halus untuk memulai percakapan:
    • "Hai, saya merasa sedikit terbebani akhir-akhir ini. Bisakah kita mengobrol tentang cara untuk membuat segalanya menjadi lebih ringan?"
    • "Saya benar-benar ingin melakukan yang terbaik di tempat kerja, tapi Saya merasa sedikit kewalahan. Bisakah kita bertukar pikiran tentang cara-cara untuk membuat segalanya lebih mudah dikelola?"
    • "Saya sedikit kesulitan akhir-akhir ini dan butuh dukungan. Bisakah kita membicarakan cara-cara untuk membuat segala sesuatunya lebih mudah?"

  2. Jujur dan terus terang
    Ketika Anda melakukan percakapan ini, bersikaplah jujur namun tetap welas asih, dengan berfokus pada perasaan Anda daripada menyalahkan. 

    Menggunakan pernyataan "saya" dapat membantu menyampaikan emosi dan pikiran Anda dengan jelas. Pendekatan ini mendorong komunikasi yang terbuka dan memungkinkan atasan Anda untuk memahami perspektif Anda. 

  3. Jelaskan dampaknya
    Selanjutnya, penting juga untuk menjelaskan bagaimana burnout di tempat kerja memengaruhi kinerja, produktivitas, dan motivasi Anda. 

    Berikan contoh konkret untuk menggambarkan tingkat keparahan situasi dan membantu atasan Anda memahami mengapa hal ini penting untuk diatasi. 

    Jelaskan bagaimana hal ini memengaruhi kesehatan mental dan kemampuan Anda untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Jelaskan secara spesifik bagaimana hal ini berdampak pada pekerjaan dan kehidupan Anda di luar pekerjaan.

  4. Menawarkan solusi
    Daripada hanya menyoroti masalahnya, bersiaplah dengan solusi yang potensial. Hal ini mungkin termasuk mengusulkan penyesuaian pada beban kerja Anda, mencari pengaturan kerja yang fleksibel, atau meminta dukungan tambahan. 

    Bersikap proaktif dalam memberikan solusi menunjukkan komitmen Anda untuk mengatasi burnout dan menciptakan percakapan yang lebih produktif dengan atasan Anda.

  5. Tetapkan batasan
    Terakhir, komunikasikan dengan jelas batasan dan keterbatasan Anda kepada atasan. Beri tahu mereka apa yang dapat Anda tangani secara realistis dan dukungan apa yang Anda butuhkan untuk mencegah burnout di masa mendatang. 

    Menetapkan batasan yang jelas dan belajar bagaimana mengatakan 'Tidak' akan membantu memastikan beban kerja Anda dapat dikelola dan berkelanjutan.

 

 

Langkah selanjutnya

Ingatlah, berbicara dengan atasan Anda tentang burnout di tempat kerja hanyalah langkah pertama. Setelah diskusi awal, pastikan Anda menindaklanjuti tindakan yang telah disepakati dan mempraktikkan self-care di tempat kerja.

Mengevaluasi kemajuan dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan. Komunikasi yang konsisten menumbuhkan akuntabilitas dan memperkuat komitmen Anda untuk memprioritaskan kesejahteraan dan mengatasi burnout.

 

Berbicara dengan atasan Anda tentang burnout di tempat kerja dapat menjadi langkah yang menantang. Namun, ini merupakan langkah yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kinerja Anda. Lakukan pendekatan dengan profesionalisme, kejujuran, dan pola pikir yang konstruktif, dan Anda mungkin akan mendapati bahwa atasan Anda bersedia mendukung Anda dalam menghadapi burnout dan mengembangkan peran Anda.


Ingat, kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini. Untuk bimbingan dan dukungan lebih lanjut, jadwalkan konsultasi 1-on-1 dengan Pembimbing Kesehatan Mental Naluri. Jika kamu membutuhkan bantuan yang lebih cepat, Layanan Telepon dan SMS Naluri tersedia 24/7. Mari ambil langkah pertama untuk mengatasi burnout di tempat kerja dan menumbuhkan budaya kesejahteraan holistik.