Betapa ironisnya kamu membaca artikel tentang cara melepaskan diri dari gadget... tapi dengan gadget itu sendiri.
Secara objektif kita memang menghabiskan banyak waktu untuk menatap layar gadget, baik untuk bermain atau bekerja. Itu bukan salah kamu - Sebab, sebagian besar pekerjaan memang menuntut kamu untuk menatap layar gadget dalam jangka waktu lama. Bahkan, beberapa dari mereka ada yang masih menatap layar gadget pada waktu luang.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu harus mempertimbangkan mengurangi intensitas bermain gadget:
Dulu, ketika orang-orang menjadikan matahari sebagai satu-satunya tkamu kapan harus tidur dan bangun, kita dapat mempertahankan ritme sirkadian yang sehat. Sehingga, tubuh dan pikiran dapat beristirahat dan kembali pulih keesokan harinya. Ketika matahari terbenam tidak banyak yang bisa dilakukan karena jarak waktunya minim.
Sekarang, sorotan layar gadget mampu mengelabui tubuh untuk berpikir bahwa hari belum berakhir, sehingga membuat kita mengabaikan waktu istirahat. Hal ini akhirnya dapat membahayakan kesehatan serta kesejahteraan hidup.
Meskipun sudah ada kacamata yang mampu mem-filter cahaya biru dari gadget dan tersedia night mode di sebagian gadget, cara terbaik untuk mendapatkan istirahat yang cukup adalah dengan menjauhkan diri dari alat tersebut sebelum waktu tidur tiba. Biarkan tubuh berproses secara alami agar bisa tidur lebih nyenyak.
Jika kamu merasa terganggu saat orang lain memkamung layar gadget ketika sedang berbicara, maka kamu tidak sendirian. Orang yang memkamung gadget di tengah percakapan cukup membuat bertanya-tanya, apakah kamu dianggap terlalu serius atau apakah kamu dianggap pembicara yang menarik?
Itulah sebabnya, untuk melatih keterampilan mendengarkan secara aktif dan mengomunikasikan ketertarikan kamu kepada orang lain, coba singkirkan gadget kamu saat sedang berbicara. Akan lebih baik jika kamu meminta waktu untuk memeriksa gadget daripada diam-diam mengalihkan perhatian saat sedang berbicara dengan orang lain.
Sebagian besar dari kita mungkin terbiasa memeriksa gadget secara berkala, baik untuk melihat email, pesan, atau notifikasi lain. Bahkan, kebiasaan ini sering kita lakukan meskipun tidak ada notifikasi yang masuk.
Kebiasaan ini disebut juga sebagai kompulasi, yaitu ritual atau perilaku berulang yang terus dilakukan. Namun, perlu digarisbawahi bahwa kondisi tersebut bisa menjadi tkamu sebuah masalah jika dilakukan secara tidak rasional. Misalnya, kamu baru saja memeriksa gadget 1 menit yang lalu, kemudian kamu melakukannya lagi tidak lama setelahnya.
Tidak terlalu sering memeriksa gadget bisa membantu mengurangi kecemasan. Dengan mematikan notifikasi dan menjadwalkan waktu khusus untuk memeriksa pemberitahuan yang masuk, kecemasan kamu akan berkurang seiring waktu.
Kapan terakhir kali kamu berkonsentrasi pada satu tugas dan membiarkan diri kamu benar-benar tenggelam dan merasa diri kamu sangat fokus (flow state)?
Sebagian besar dari kita mungkin ingin tetap fokus menyelesaikannya. Oleh karena itu, jangan biarkan gadget lain mengalihkan perhatian kamu dari gadget yang sedang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas, seperti menulis email tanpa TV menyala atau menyelesaikan laporan tanpa melihat notifikasi dari ponsel.
Saat melakukan hal-hal tadi secara bersamaan, kemampuan multitasking kamu akan terlihat. Namun, terus-menerus melakukannya secara bersamaan akan mengganggu, melelahkan, dan kontraproduktif. Sekarang, cobalah untuk fokus pada satu tugas hingga selesai, kemudian lihatlah produktivitas kamu akan ikut meningkat.
Jika kamu termasuk orang yang selalu stand-by di depan ponsel, termasuk ketika sedang berada di meja makan, ada kemungkinan kamu tidak menikmati sensasi makanan yang sedang disantap.
Saat kamu terlalu fokus dengan gadget, indera perasa dan penciuman akan terganggu sehingga menyebabkan sensasi makan menjadi tidak menyenangkan. Oleh karena itu, duduk dan luangkan waktu sejenak untuk memfokuskan semua indera ke makanan agar bisa merasakan kenikmatannya, mulai dari penyajiannya, aromanya, suhunya, teksturnya, serta konsistensinya.
Selain itu, cobalah untuk mengidentifikasi rasa dari setiap gigitan dan pikirkan bagaimana makanan kamu memberi nutrisi ke seluruh tubuh.
kamu mungkin pernah mendengar tentang mindful eating, yaitu kebiasaan makan dengan kesadaran penuh atau fokus pada makanan dan sensasi makan. Penelitian menunjukkan bahwa kita cenderung tidak banyak makan dan merasa puas jika tidak terganggu dengan gadget serta melakukan hal lain.
Dengan konsep mindful eating ini, kamu akan menyadari tkamu-tkamu ketika tubuh memberitahu kamu bahwa ia sudah merasa kenyang, sehingga kamu tidak makan secara berlebihan.
Jika kamu terlalu ketat mengatur anak tentang berapa lama mereka boleh menghabiskan waktu bermain gadget, maka kamu perlu melakukan refleksi diri.
Apakah kamu mencontohkan perilaku yang ingin anak tiru? Anak-anak cenderung mengikuti apa yang kamu lakukan, bukan apa yang kamu katakan. Jadi, jika anak sulit untuk lepas dari gadget, coba lihat lagi bagaimana kamu memberi contoh kepada mereka. Menjauhkan gadget adalah cara terbaik untuk meningkatkan ikatan dan keharmonisan keluarga.
Untuk informasi lengkap mengenai cara menghentikan kebiasaan buruk atau membangun kebiasaan yang baru, coba pertimbangkan motivasi intrinsik kamu. Jika kamu membutuhkan dukungan, hubungi Naluri.
Artikel ini ditulis oleh Pelatih Kesehatan Mental Naluri. Naluri mendukung kamu untuk membangun kebiasaan gaya hidup sehat, mencapai hasil kesehatan yang nyata, dan menjadi lebih sehat dan bahagia melalui pelatihan personal, program terstruktur, pelajaran mandiri, dan alat dan perangkat kesehatan. Unduh Aplikasi Naluri hari ini atau hubungi hello@naluri.life untuk informasi lebih lanjut tentang menggunakan pelatihan kesehatan digital dan terapi untuk menjadi lebih bahagia dan sehat.