Jika kamu sering mendengar kata nyeri, kamu mungkin juga pernah mendengar kata-kata seperti 'akut' dan 'kronis' mengikuti kata nyeri. Tapi apa arti dari 2 kata tersebut dan apakah hal ini perlu diberi perhatian lebih? Kita sering berkata bahwa setiap rasa sakit setelah cidera itu dengan "nyeri", lebih sering ditujukan ke fisik daripada mental, tapi hal ini dapat ditujukan ke dua hal tersebut. Pada pemahaman yang paling mendasar, rasa nyeri adalah mekanisme pertahanan dari tubuh untuk menghindari kamu dari bahaya. Mengindetifikasi perbedaan dalam rasa nyeri yang akun dan kronis dapat membantu kamu menentukan bantuan apa yang kamu perlukan
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara nyeri kronis dan akut. Kami juga akan menjelaskan bagaimana dengan mengerti perbedaan ini dapat membantu kamu dalam perawatan yang akan kamu pilih kedepannya.
Nyeri akut adalah rasa sakit yang datang secara tiba-tiba tetapi tidak bertahan lebih dari enam bulan. Hal ini biasanya disebabkan karena cidera atau benturan dan dapat dirawat dengan obat-obatan seperti ibuprofen atau acetaminophen. Kamu juga dalam merawat nyeri akut dengan terapi fisik, perawatan dengan air hangat dan dingin, atau perubahan dalam pola hidup seperti olahraga dan perenggangan
Nyeri akut ditkamui dengan sensasi berikut:
Di sisi lain, nyeri kronis dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas atau disebabkan oleh masalah kesehatan kronis dan dapat berlangsung sangat lama. Nyeri kronis sering dikaitkan dengan gejala yang terkadang membuat tubuh terasa lemah, seperti:
Nyeri kronis juga menyebabkan trauma emosional dan dapat mengarah kepada depresi, kecemasan, kemarahan, atau ketakutan akan cedera yang berulang. Beberapa jenis nyeri kronis adalah sakit kepala, radang sendi, kanker, nyeri saraf, nyeri punggung, dan fibromyalgia.
Salah satu perbedaan antara nyeri akut dan kronis adalah durasinya. Nyeri akut biasanya memiliki durasi yang lebih singkat dan hilang setelah cidera atau lebamnya sudah diobati, dimana nyeri kronis dapat bertahan selama berbulan-bulan bahkan tahunan. Inilah pentingnya untuk mengetahui perbedaan antara keduanya supaya kamu dapat mengetahui perawatan apa yang cocok untuk situasi tersebut.
Kebanyakan nyeri akut menghilang dengan sendirinya seiring waktu atau dengan pengobatan tertentu. Misalnya, luka sembuh dengan salep. Memar menghilang seiring waktu. Ada pilihan obat-obatan hingga operasi yang dirancang untuk membatasi durasi nyeri akut sehingga kamu dapat merasa kembali normal.
Dalam kondisi tertentu, rasa sakit itu datang dan pergi. Nyeri kronis terkadang dapat mempengaruhi sistem sarafmu, membuat hal ini lebih sensitif lagi. Sebagai hasilnya, sensasi rasa sakit akan lebih terasa dan bertahan lebih lama.
Perbedaan lainnya antara keduanya adalah intesitas rasa sakitnya. Nyeri akut biasanya lebih sakit dan datang secara tiba-tiba, namun nyeri kronis biasanya lebih tidak sakit namun akan memburuk dengan waktu.
Jika kamu tidak bisa merawat nyeri kronis di situasi
Anggaplah kamu tidak dapat mengobati nyeri kronis dalam situasi di mana nyeri adalah gejala dari kondisi lain, seperti arthritis. Dalam hal itu, tujuan intervensi bukanlah untuk mengobati tetapi untuk mengelola rasa sakit dari waktu ke waktu. Manajemen nyeri kronis dapat meliputi obat penghilang rasa sakit dan obat-obatan lainnya, akupunktur, biofeedback, pelatihan relaksasi, hipnosis, teknik distraksi, dan stimulasi saraf listrik transkutan.
Apakah rasa sakit kamu bersifat akut atau, kamu curiga, kronis, bicaralah dengan dokter kamu. Dokter kamu adalah tempat terbaik untuk memulai ketika datang ke pengobatan dan manajemen nyeri. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang pengobatan atau pilihan manajemen nyeri, hubungi Penasihat Medis Naluri melalui Aplikasi Naluri.