Mungkin kamu pernah mendengar kabar bahwa pensiun dini tidak selalu semudah yang dibayangkan - teman dari temanmu mungkin merasa kehilangan tujuan hidup, paman dari sepupumu mulai bekerja lagi, atau mantan rekan kerjamu tiba-tiba kehabisan uang. Tidak semua dari kita bisa dapat uang kaget atau dibayar untuk upload konten di Instagram, TikTok, atau streaming game - tapi, siapa dari kita yang tidak berfikir untuk punya kebebasan penuh dalam memilih bagaimana menghabiskan waktu dan uang kita?
Menurutmu apa itu arti dari kebebasan? Pada usia berapa kamu ingin mencapainya? Berapa biaya yang sebenarnya harus kamu keluarkan untuk mendapatkan itu?
Tidak ada cara yang cocok untuk semua orang - pensiun dini terlihat berbeda bagi setiap orang. Namun, pada dasarnya, siapa saja yang sedang mempertimbangkan opsi ini harus sangat disiplin dan cerdas dalam mengelola uang.
Berikut hal-hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum memutuskan pensiun dini:
Fase ke-1: Perencanaan
Mulailah dengan visi yang jelas tentang kehidupanmu di saat pensiun
Salah satu cara yang baik untuk menikmati pensiun dini adalah tidak perlu bekerja untuk mencari nafkah lagi. Ini bukan berarti kamu tidak mau bekerja, tetapi kamu bisa memilih apakah kamu mau bekerja atau tidak. Ini juga bukan berarti kamu tidak bisa berkembang dan mengubah pikiranmu di kemudian hari. Pensiun dini sepatutnnya adalah sesuatu yang kamu putuskan dan inginkan. Membayangkan kehidupan setelah pensiun akan membantumu merencanakan dengan lebih baik.
Hitunglah kekayaan bersih dan pengeluaran tahunanmu
Kekayaan bersihmu adalah jumlah uang yang kamu punya setelah dikurangi dengan kewajiban atau beban dari asetmu. Pengeluaran tahunanmu bisa ditentukan berdasarkan regulasi perbankan dan keuangan, serta laporan kartu kreditmu. Hal Ini menentukan biaya hidupmu saat ini dan menentukan jumlah uang yang harus kamu simpan atau berapa banyak pemasukan yang harus terus kamu dapatkan.
Perkirakan berapa banyak uang yang kamu butuhkan
Hitungan umum untuk pensiun adalah 25 hingga 30 kali dari pengeluaran tahunanmu. Namun, ini tidak menjamin bahwa semakin awal kamu pensiun, semakin lama dana pensiunmu akan bertahan. Ini juga belum memperhitungkan inflasi, resesi, biaya medis di masa depan, atau skenario lain yang mungkin akan merubah rencanamu. Faktanya, pengeluaran tidak selalu menurun setelah pensiun.
Pertimbangkan tempat tinggalmu setelah pensiun
Kamu juga harus mempertimbangkan di mana dan bagaimana kamu akan tinggal setelah pensiun. Entah memilih untuk pindah ke luar negeri, tetap tinggal di tempat yang sama, atau pindah ke rumah yang lebih kecil, hipotek dan perbaikan atau renovasi besar tidak boleh dibiayai dengan tabungan pensiunmu.
Fase ke-2: Mengelola keuangan
Buat panduan untuk kebiasaan pengeluaranmu
Semakin rendah pengeluaranmu dibandingkan dengan pendapatanmu, semakin cepat kamu akan bisa mengumpulkan dana untuk mendapatkan kebebasan finansial. Ini mungkin mengharuskanmu mengubah gaya hidup dan membatasi kebiasaan yang mahal. Aturan praktis yang baik adalah mengidentifikasi anggaran ramping, sedang, dan gemuk yang memberikan sejumlah kelonggaran supaya kamu bisa menghabiskan atau menariknya saat dibutuhkan.
Jauhkan diri dari utang
Utang melemahkan pendapatanmu dengan memotong uang yang seharusnya bisa kamu investasikan atau belanjakan saat pensiun. Buatlah daftar utangmu, termasuk hipotek, pinjaman, kartu kredit dari bunga tertinggi sampai terendah, dan bayar secara sistematis sebelum kamu pensiun.
Buatlah tabungan terpisah
Selain dana pensiun, kamu harus mempertimbangkan biaya masa depan seperti pendidikan anak, kebutuhan orang tua, dan biaya kesehatan. Kamu juga harus punya dana darurat yang cukup untuk bertahan antara 6 bulan sampai 1 tahun.
Perhitungkan biaya kesehatan
Premi asuransi kesehatan sangat penting terlepas dari usia pensiun. Namun, hanya memiliki asuransi saja tidak cukup. Cara terbaik untuk meminimalkan biaya kesehatan di masa depan adalah dengan memprioritaskan kesehatan hari ini. Mencegah terjadinya penyakit kronis selalu lebih hemat biaya daripada pengobatan dan pengelolaannya.
Teruslah mencari penghasilan
Penghasilan pasca pensiun bisa membantu memperpanjang tabunganmu dan mengurangi stres karena menurunnya tabunganmu. Ini bisa dalam bentuk investasi, reksa dana, skema pensiun swasta (skema yang dikelola perusahaan swasta serupa dengan EPF), rencana asuransi seperti investasi, usaha sampingan, atau bahkan pekerjaan paruh waktu yang memberi penghasilan tambahan.
Bekerja sama dengan pakar investasi
Pensiun dini membutuhkan pengaturan banyak hal yang bisa sangat menekan. Bekerja sama dengan penasehat keuangan bisa membantumu mencapai tujuan dan mempertahankan kestabilan finansial selama menikmati masa pensiunmu. Mereka bisa membantumu mengatasi masalah keuangan, menjawab pertanyaan tentang uang, dan membantumu mencapai tujuan keuangan secara lebih efisien.
Manfaat pensiun dini
Selain kualitas hidup yang lebih baik karena punyai lebih banyak waktu, merencanakan pensiun dini juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keuanganmu dan mendorongmu untuk mencapai tujuan hidup dengan tekad dan tujuan yang jelas.
Entah kebebasan ini berarti bepergian ke seluruh dunia, memulai usaha baru, kembali ke sekolah, bersantai, atau sekadar punya waktu untuk mengejar minatmu di usia 35, 45, atau 55, pilihan sepenuhnya ada di tanganmu. Yang dibutuhkan hanya disiplin yang tinggi dan perencanaan yang lebih matang untuk mencapai kemandirian finansial ketika pensiun dini.
Artikel berikut ditulis oleh Pelatih Kesehatan Mental Naluri. Naluri mendukung kamu untuk memiliki kebiasaan hidup sehat, mencapai tujuan kesehatan yang bermakna, dan menjadi lebih sehat dan bahagia melalui pelatihan yang personal, program terstruktur, pembelajaran mandiri, dan alat-alat kesehatan. Download aplikasi Naluri hari ini atau kirim email ke hello@naluri.life untuk informasi lebih lanjut dalam memanfaatkan pelatihan kesehatan digital dan terapi untuk menjadi versi dirimu yang lebih sehat dan bahagia.