Pernahkah kamu berpikir mengapa beberapa orang begitu mudah frustrasi dan menyerah saat dihadapkan pada tugas yang menantang di tempat kerja? Dan mengapa beberapa orang yang diberi tugas yang sama - menjadi tekun, dan terus mencoba hingga berhasil menyelesaikannya? Contoh-contoh ini adalah gambaran khas dari keyakinanmu, atau dengan kata lain, mindsetmu.
Terdengar sederhana, bukan? Dan ini juga menghemat banyak waktumu! Mari kita bahas bersama-sama untuk lebih memahami bagaimana cara kerjanya.
Individu dengan mindset tetap percaya bahwa bakat dan kemampuan adalah sifat tetap yang tidak dapat diubah. Ini adalah pola pemikiran all-or-none - kamu harus memilikinya atau tidak. Sebaliknya, orang dengan mindset berkembang percaya bahwa bakat dan kemampuan dapat dikembangkan - melalui usaha dan kerja keras.
Ini adalah pepatah Jepang yang menyerupai ketangguhan. Tak peduli berapa kali kamu jatuh, kamu terus melangkah dan mencoba lagi.
Orang dengan mindset berkembang melihat kegagalan dan kesalahan sebagai kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan memperbaiki diri di tempat kerja. Alih-alih melihat kegagalan sebagai ancaman, kamu memeluknya, menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan menemukan strategi baru untuk meningkatkan diri. Bukti dari ilmu saraf juga menunjukkan bahwa ketika individu dengan mindset berkembang melakukan kesalahan, hal tersebut merangsang lebih banyak wilayah otak daripada mereka dengan mindset tetap.
Siapa yang tidak merasa kurang termotivasi ketika gagal menemukan solusi atau ide yang diusulkan tidak tampak berhasil? Kita semua pernah mengalaminya dalam karir kita.
Tapi ini yang perlu kamu ketahui: orang yang memiliki growth mindset merangkul tantangan. Mereka mungkin lebih bersedia untuk mengambil tugas yang sulit karena mereka tahu mereka akan bisa meningkatkan keterampilan mereka. Bagi mereka, bukan tentang kesempurnaan yang langsung terjadi - tetapi tentang belajar, menghadapi tantangan, dan membuat kemajuan. Orang dengan mindset ini berkembang dalam situasi yang menantang, meskipun mengalami kemunduran. Daripada memilih jalan pintas dan menyerah - kamu bekerja keras dan berusaha dua kali lipat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ketika kamu memiliki growth mindset - kamu terbuka untuk belajar dan mencoba hal-hal baru, yang mempromosikan inovasi dan pengambilan risiko di tempat kerja.
Penelitian telah menunjukkan bahwa karyawan di organisasi dengan growth mindset lebih inovatif dan bersedia mengambil risiko - terlepas dari segala kemungkinan. Supervisor juga memiliki pandangan yang lebih positif tentang karyawan mereka dan melihat potensi dalam mereka - melihat calon pemimpin masa depan dibandingkan dengan orang yang memiliki fixed mindset. Ini adalah pesan yang sangat kuat tentang bagaimana mindset dapat sangat memengaruhi lingkungan kerja, baik menciptakan budaya yang menghargai inovasi dan mendorong organisasi menuju kesuksesan atau hanya mempertahankan status quo dan mendorong groupthink.
Organisasi dengan growth mindset memungkinkan kamu untuk mengalami kegagalan dan kemunduran dan bersedia mengambil risiko - semua dalam lingkungan yang aman yang mendukung dan memberikan umpan balik konstruktif. Kamu menjadi tangguh secara mental ketika hal-hal tidak berjalan seperti yang direncanakan dan menciptakan karyawan yang belajar sepanjang hayat.
Artikel berikut ditulis oleh Pelatih Kesehatan Mental Naluri. Naluri mendukung kamu untuk memiliki kebiasaan hidup sehat, mencapai tujuan kesehatan yang bermakna, dan menjadi lebih sehat dan bahagia melalui pelatihan yang personal, program terstruktur, pembelajaran mandiri, dan alat-alat kesehatan. Download aplikasi Naluri hari ini atau kirim email ke hello@naluri.life untuk informasi lebih lanjut dalam memanfaatkan pelatihan kesehatan digital dan terapi untuk menjadi versi dirimu yang lebih sehat dan bahagia.