Membuka diri tentang kesehatan mental dapat menjadi bagian paling rentan dari diri kita. Orang yang menghadapi tantangan ini sering merasa terisolasi, stigmatized, dan sangat rapuh. Sebagai seseorang yang sangat peduli terhadap individu tersebut, peranmu sangat penting namun juga kompleks. Pertanyaan-pertanyaan seringkali lebih banyak daripada jawabannya: "Bagaimana aku bisa membantu? Apa yang seharusnya aku katakan? Bagaimana jika aku membuat ini lebih buruk?" Panduan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan lebih banyak lagi, sehingga kamu dapat berempati kepada orang kamu cintai sambil menjaga kesejahteraanmu sendiri.
Pikirkan tentang apa yang 'aman' berarti dalam konteks kesehatan mental. Ini bukan hanya tentang lingkungan fisik yang aman, tetapi tentang keamanan psikologis dan emosional—sebuah ruang di mana seseorang dapat mengekspresikan ketakutan, pikiran, dan perasaan tanpa dihakimi. Seringkali, bagian paling menakutkan dari menghadapi kondisi kesehatan mental adalah perasaan 'berbeda,' 'tidak normal.' Sebuah ruang aman menghilangkan perasaan-perasaan ini dengan menawarkan penerimaan dan pemahaman. Ini memberi keyakinan pada individu bahwa meskipun pengalaman mereka unik, mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka.
Kita sering meremehkan pentingnya keheningan—kemampuan untuk duduk bersama seseoran, berbicara tentang rasa sakit emosional mereka tanpa berusaha untuk 'memperbaikinya.' Ada dampak yang kuat dalam memberikan keheningan seperti itu, sebuah validasi yang mengatakan, "Kamu sudah cukup, dan aku di sini bersamamu, terlepas dari apa yang kamu alami." Empati terhadap hal ini berarti tidak mencoba mengubah orang atau mendesak mereka melewati jalan yang mereka belum siap untuk lalui; kamu hanya menawarkan teman untuk menemani dalam perjalanan itu.
Untuk menciptakan ruang aman bagi orang yang kamu cintai, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin menunjukkan masalah kesehatan mental. Selain tanda-tanda yang telah disebutkan sebelumnya seperti perubahan dalam kebiasaan makan dan tidur atau fluktuasi emosi, cari juga:
Ingatlah, ini bukan bukti pasti dari kondisi kesehatan mental tetapi sinyal yang seharusnya mendorongmu untuk memulai percakapan.
Ada perbedaan antara 'mengamati' dan 'mengganggu' dalam kehidupan seseorang. Menjadi pengamat bukanlah tentang terus-menerus memeriksa setiap tindakan dan mengajukan pertanyaan yang mendalam, tetapi ini tentang pentingnya memberi dukungan secara emosional untuk melihat ketika ada sesuatu yang terasa tidak benar.
Untuk mempelajari kompleksitas kesehatan mental, kita perlu mencoba memperhatikan hal tersebut dengan seksama. Kata-kata yang kita gunakan memiliki kekuatan untuk meremehkan pengalaman seseorang. Bahkan frasa yang dimaksudkan dengan baik seperti, "Lihatlah dari sisi positif," atau "Orang lain lebih buruk," dapat dengan tidak disengaja menyinggung perasaan mereka. Selalu beri prioritas pada frasa-frasa yang memungkinkan untuk keterbukaan dan hindari yang terkesan meremehkan atau menghakimi.
Hal yang sama pentingnya dengan apa yang kita katakan adalah bagaimana kita mengatakannya—tone kita, ekspresi wajah kita, dan bahasa tubuh kita. Seringkali, reasa empati yang paling kuat disalurkan melalui isyarat non-verbal—seperti tepukan lembut di punggung, anggukan gerakan tangan yang menenangkan, atau hanya duduk diam di samping orang tersebut. Tindakan-tindakan ini sering kali menyampaikan apa yang kata-kata tidak bisa sampaikan, memperkuat rasa aman secara emosional yang penting bagi seseorang yang sedang menghadapi tantangan kesehatan mental.
Memulai percakapan mungkin merupakan bagian yang paling menakutkan, tetapi juga langkah pertama dalam memberikan rasa aman secara emosional. Berikut beberapa frasa yang dapat memudahkan untuk memulai percakapan:
"Hei, apakah semuanya baik-baik saja? Kamu terlihat agak murung belakangan ini." Cara yang tidak konfrontatif untuk menunjukkan bahwa kamu telah memperhatikan perubahan.
Setelah kamu memulai percakapan, peranmu selanjutnya adalah menjadi kehadiran yang menenangkan. Frasa seperti ini dapat memberikan kenyamanan:
"Aku di sini untukmu." Sederhana namun sangat kuat, ini meyakinkan mereka tentang dukunganmu.
"Kamu tidak harus melewati ini sendiri." Ini bisa mengurangi beban isolasi yang mungkin mereka rasakan.
"Ambil waktu untuk sejenak supaya lebih tenang. Tidak perlu buru-buru." Perjuangan emosional kompleks; ini memberi tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk melakukannya perlahan.
Salah satu hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah bertanya apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Karena pada dasarnya, orang memiliki kebutuhan emosional dan preferensi yang berbeda saat mereka mengalami kesulitan. Beberapa orang mungkin ingin saran, sementara yang lain mungkin hanya butuh pendengar. Berikut beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk bertanya:
"Apa cara terbaik untuk aku bisa mendukungmu sekarang?"
"Apakah kamu ingin berbicara, atau lebih suka ditemani sambil berdiam?"
Mengajukan pertanyaan ini tidak hanya menunjukkan kemauanmu untuk membantu, tetapi juga menghormati keinginan mereka. Ini menghilangkan tebakan dari persamaan dan memastikan kamu menawarkan jenis dukungan yang mereka butuhkan saat itu.
Terkadang, orang akan berbagi masalah tertentu yang mereka alami. Merespons dengan cara yang penuh empati namun praktis adalah kunci:
"Terdengar sangat sulit. Apakah akan lebih baik jika kita memikirkan beberapa langkah yang bisa diambil?" Ini menggabungkan empati dengan rasa proaktif.
"Sudahkah kamu mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional?" Dengan merumuskannya sebagai pertanyaan, kamu menyarankan langkah tindakan tanpa memaksa masalah.
"Apakah kamu ingin aku membantumu menemukan terapis atau kelompok dukungan?" Menawarkan bantuan yang nyata bisa menenangkan.
Hal terakhir yang kamu inginkan adalah membuat orang lain merasa dihakimi atau terpaku. Frasa-frasa berikut dapat mendorong lanskap emosional yang lebih terbuka:
"Mungkin aku tidak memahami persis perasaanmu sekarang, tetapi aku peduli padamu dan ingin membantu." Ini menunjukkan empati tanpa berpura-pura tahu persis apa yang mereka alami.
"Tidak apa-apa jika sedang tidak baik-baik saja." Frasa sederhana ini bisa menjadi obat penawar bagi seseorang yang merasa perlu berpura-pura tegar.
Percaya atau tidak, berdiam diri bisa menjadi bentuk dukungan emosional. Duduk diam di samping seseorang—tanpa keguguran untuk mengisi keheningan—dapat menawarkan rasa rileks. Ini seperti mengatakan, "Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa; kehadiranmu saja sudah cukup." Dan sebenarnya, itu bisa sangat meringankan bagi seseorang yang sedang mengalami waktu sulit.
Cara kamu merangkai kata-kata sangat penting. Menggunakan pernyataan "aku" dapat menghindari membuat orang lain merasa terjepit. Misalnya, katakan, "Aku merasa khawatir dengan apa yang kamu alami," bukan "Kamu membuat semua orang khawatir." Ini menjaga fokus pada perasaan dan pengamatanmu daripada membuat mereka merasa seperti beban.
Ketika seseorang yang kamu sayangi dalam rasa sakit, naluri pertama kita seringkali untuk menawarkan bantuan segera, tetapi penting untuk diingat bahwa kita bukan ahli kesehatan. Peran kita bukanlah untuk mendiagnosis atau meresepkan tetapi untuk membimbing menuju bantuan ahli. Menawarkan tips, berbagi aplikasi yang berguna, atau membantu menemukan layanan kesehatan semua dapat menjadi cara yang konstruktif dalam memberikan dukungan.
Menjadi pendukung secara emosional bisa menguras energi emosionalmu. Ini mirip dengan instruksi yang diberikan di pesawat untuk "memasang masker oksigenmu terlebih dahulu." Untuk efektif merawat orang lain, kamu perlu merawat dirimu sendiri juga. Penting untuk mengenali tangki emosionalmu dan mengisinya kembali. Lakukan refleksi diri, berolahraga, bermeditasi, atau bahkan berbicara dengan konselor sendiri. Kesejahteraan emosionalmu penting dalam menjaga sistem pendukung stabil bagi orang yang kamu cintai.
Kita hidup dalam lingkungan yang sering kali menghindari masalah kesehatan mental, menganggapnya sebagai hal yang tabu atau tanda kelemahan. Tetapi sudah waktunya kita mengubah naratif tersebut. Menawarkan ruang aman kepada teman atau anggota keluarga bukan hanya tindakan mulia; itu adalah tindakan kemanusiaan. Ini tentang mengakui martabat dari individu, menawarkan kasih sayang dan rasa menghargai tanpa syarat, dan menghormati perjalanan mereka, seberat apapun itu.
Dengan menghormati batasanmu sendiri dan kesejahteraan emosionalmu, kamu menunjukkan contoh, menunjukkan bahwa kesehatan mental bukan hanya masalah mereka yang menderita tetapi adalah tanggung jawab bersama kita semua. Bersama-sama, kita bisa berkontribusi untuk membangun dunia di mana pembicaraan tentang kesehatan mental tidak diselimuti oleh rahasia atau stigma tetapi disambut sebagai dialog penting untuk kesejahteraan kita semua.
Artikel ini disajikan oleh Naluri. Naluri memberdayakan kamu untuk mengembangkan kebiasaan gaya hidup sehat, mencapai hasil kesehatan yang bermakna, dan menjadi lebih sehat dan bahagia melalui pembinaan pribadi, program terstruktur, pelajaran mandiri, serta alat dan perangkat kesehatan. Unduh Aplikasi Naluri hari ini atau hubungi hello@naluri.life untuk informasi lebih lanjut tentang penggunaan pembinaan kesehatan dan terapi digital untuk menjadi versi diri yang lebih bahagia dan sehat.