Kamu baru saja selesai berlibur, dan siap menjalani kehidupan sehari-hari-atau setidaknya itulah yang kamu pikirkan. Namun, saat kembali ke rumah, ada perasaan tak terduga yang muncul: rasa lelah, suasana hati yang buruk, atau bahkan kekhawatiran. Bukannya merasa segar kembali, justru muncul pikiran mengganggu di benakmu kalau kamu mungkin butuh liburan lagi untuk memulihkan diri dari liburan ini.
Jika hal ini terdengar familiar, kamu tidak sendirian. Banyak orang merasakan sesuatu yang dikenal sebagai “sindrom pasca-liburan”, sebuah konsep yang pertama kali muncul pada tahun 1950-an. Sindrom ini merupakan perpaduan antara kelelahan, stres, dan motivasi rendah yang sering muncul saat akan kembali bekerja usai berlibur. Meski liburan sejatinya dimaksudkan untuk bersantai dan memulihkan tenaga, kenyataannya, beberapa liburan justru membuat tubuhmu semakin lelah.
Mengapa ini bisa terjadi? Dan bagaimana cara membuat liburan kita lebih menyegarkan sehingga kita kembali ke tempat kerja dalam keadaan fresh? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ilmu pengetahuan di balik liburan yang memuaskan, mengurai apa yang membuat liburan tertentu lebih menyegarkan, dan menawarkan tips praktis untuk membantu mengatasi sindrom pasca-liburan di waktu mendatang.
Meski liburan ditujukan untuk menyegarkan kembali, namun kembali ke kesibukan sehari-hari bisa terasa seperti terjun bebas. Kamu mungkin akan mengenang kembali petualangan, pemandangan indah, dan saat-saat tanpa beban, sehingga rutinitas kehidupan sehari-hari terasa membosankan saat dibandingkan. Transisi ini bisa memicu perasaan sedih, nostalgia, atau bahkan kecemasan, saat kamu mengingat kembali pengalaman menyenangkan dan kebebasan yang kamu rasakan saat berada di sana.
Selain itu, kontrasnya suasana liburan yang santai dengan tekanan pekerjaan atau tanggung jawab sehari-hari bisa meningkatkan emosi ini, membuat kita merindukan liburan yang memberikan ketenangan. Memahami mengapa kita merasa demikian menjadi langkah pertama untuk membuat perubahan-dan menciptakan pengalaman liburan yang membuat kita berenergi dan bukannya terkuras.
Jadi, apa yang membuat liburan benar-benar menyegarkan? Ini lebih dari sekadar beristirahat dari pekerjaan; melainkan mengenai pencapaian kondisi penuh kesegaran, yang membantu pikiran dan tubuh untuk mengisi ulang tenaga.
Peneliti menemukan empat komponen penting yang mendefinisikan liburan yang efektif dan benar-benar menyegarkan: relaksasi, penguasaan, kontrol, dan pembebasan mental. Berikut ini peran masing-masing komponen tersebut:
Dengan memadukan elemen-elemen ini ke dalam liburanmu, kamu bisa menciptakan liburan yang sepenuhnya menyegarkanmu. Namun, bagaimana caramu memulai melakukan berbagai penyesuaian kecil ini?
Jika kamu sudah mengantisipasi rasa sedih pasca liburan, beberapa langkah proaktif bisa membuat perbedaan bahkan sebelum perjalananmu dimulai. Inilah cara mempersiapkan diri menyambut liburan yang sepenuhnya memulihkan:
Sebelum pergi berlibur, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan apa yang ingin kamu dapatkan dari liburanmu. Entah itu untuk bersantai di pantai, petualangan baru yang seru, kesempatan untuk menjelajahi budaya yang berbeda, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman?
Memahami tujuan berliburmu akan membantumu merencanakan perjalanan yang memenuhi kebutuhanmu. Saat kamu fokus pada apa yang penting bagimu, liburanmu akan menjadi pengalaman istimewa yang membangkitkan semangatmu.
Sangat mudah untuk merasa tertekan untuk melihat dan mengerjakan semua hal saat liburan, namun hal itu justru menimbulkan stres ketimbang relaksasi. Daripada mencoba memadatkan jadwal, fokuslah pada beberapa kegiatan utama yang benar-benar ingin kamu lakukan dan sisakan waktu untuk bersantai.
“Liburan seharusnya menawarkan pelarian dari kesibukan sehari-hari, bukannya jadwal padat berisi destinasi wisata yang wajib dikunjungi."
- Dr. Matthew Killingsworth, Universitas Pennsylvania
Entah itu beberapa jam di tepi kolam renang atau sore hari yang tenang dengan sebuah buku, meluangkan waktu tak terjadwal akan membantu pikiran dan tubuhmu bersantai.
Meski penting untuk menikmati relaksasi dan spontanitas selama liburan, tetap menjaga rutinitas yang sudah biasa dilakukan bisa menjadi penenang. Berikut ini beberapa cara mudah untuk melakukan perawatan diri tanpa mengganggu alur liburanmu:
Tetap terhubung dengan kesehatan tubuh akan membantu mencegah penurunan mental yang tajam saat liburan berakhir, sehingga lebih mudah untuk bertransisi kembali ke tempat kerja dengan pikiran yang jernih.
Kalau bisa, cobalah untuk menambahkan satu hari ekstra sepulang dari liburan Anda. Hari jeda ini bisa membawa perbedaan besar, sehingga kamu bisa melakukan transisi dari liburan ke kehidupan sehari-hari. Manfaatkan waktu ini untuk bersantai, membereskan barang sesuka hati, dan perlahan-lahan kembali ke rutinitas harianmu. Anggap saja ini sebagai hadiah kecil untuk dirimu sendiri, yang membantumu bertransisi dengan lancar dari mode liburan ke kehidupan sehari-hari.
Ketimbang menunggu liburan besar tahunan, pertimbangkan untuk mengambil waktu istirahat singkat secara teratur sepanjang tahun. Istirahat singkat yang sering bisa mencegah kelelahan dan menjaga kondisi mental yang seimbang. Penelitian menyoroti manfaat liburan yang lebih pendek dan lebih sering bagi kesehatan mental dan fisik kita. Berikut ini cara menyisipkan “liburan kecil” ke dalam kehidupan sehari-hari kamu:
Liburan ditujukan untuk menyegarkan diri kita, namun untuk mencapainya perlu lebih dari sekadar menjauh dari pekerjaan. Dengan perencanaan yang matang, menjaga rutinitas kecil, dan kembali ke pekerjaan, kamu bisa memanfaatkan waktu liburanmu sebaik-baiknya dan mencegah sindrom pasca-liburan. Ingat, tujuannya bukan untuk melarikan diri dari kehidupan, namun untuk kembali ke kehidupan dengan energi yang cukup dan siap.
Jika kamu mencari lebih banyak strategi untuk menyeimbangkan antara pekerjaan, kehidupan, dan kesejahteraan, jelajahi Percakapan dengan Naluri, di mana kamu bisa terhubung dengan orang lain yang menjalani perjalanan yang sama untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, bertukar ide, dan mencari dorongan dari para profesional kesehatan mental dan individu yang berpikiran sama. Ambil langkah proaktif dalam merawat kesehatan mentalmu hari ini.