Skip to content
Mastering psychological flexiblity
Naluri3 min read

Keunggulan Fleksibilitas Psikologis

Di dunia yang berkembang pesat dan selalu bergerak ini, kemampuan beradaptasi bukan sekadar keterampilan- melainkan suatu keharusan. Baik saat kita menghadapi tantangan di tempat kerja, menjalin hubungan, atau menyikapi kejadian tak terduga dalam hidup, kemampuan kita untuk tetap gesit secara mental bisa menentukan seberapa hebat kita berkembang. Di sinilah fleksibilitas psikologis berperan. Namun, apa tepatnya fleksibilitas psikologis itu, dan mengapa hal ini begitu penting bagi kesehatan mental dan kesuksesan kita?

 

Apa itu fleksibilitas psikologis?

Fleksibilitas psikologis mengacu pada kemampuan adaptasi pada perubahan keadaan, menerima pikiran dan emosi tanpa merasa terbebani, dan bertindak terarah yang sejalan dengan nilai-nilai kita. Bukan berarti meredam emosi atau mengabaikan tantangan, namun meresponsnya dengan cara yang mampu mendorong perkembangan, ketangguhan, dan kehidupan yang bermakna.

Pada intinya, fleksibilitas psikologis memadukan tiga proses penting:

  • Penerimaan: Menerima pikiran, perasaan, dan situasi seperti apa adanya, tanpa menghakimi.
  • Defusi kognitif: Membebaskan diri dari pemikiran-pemikiran tidak bermanfaat dan menyadari bahwa semua itu bukanlah kebenaran mutlak.
  • Berkomitmen untuk bertindak: Mengambil langkah yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi, bahkan dalam menghadapi rasa tidak nyaman atau ketidakpastian.

 

Mengapa fleksibilitas psikologis penting?

Penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas psikologis sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental dan kepuasan hidup secara menyeluruh. Seseorang dengan tingkat fleksibilitas psikologis yang lebih tinggi cenderung:

  • Merasakan berkurangnya rasa cemas dan depresi

  • Mengatasi stres dengan lebih efektif

  • Menjaga hubungan yang lebih sehat

  • Menunjukkan ketahanan mental yang lebih besar dalam menghadapi kesulitan

Sebaliknya, ketegangan psikologis- ditandai dengan adanya penolakan pada perubahan, menghindar dari ketidaknyamanan, dan berpegang teguh pada pola pikir yang tidak bermanfaat - bisa menyebabkan meningkatnya tekanan emosional dan berkurangnya kemampuan memecahkan masalah.

 

Cara mengembangkan fleksibilitas psikologis

Untungnya, fleksibilitas psikologis bukan sifat bawaan- ini merupakan keterampilan yang diasah dengan latihan. Berikut ini beberapa strategi praktis untuk membangun keterampilan penting ini:

  • Latihan penuh kesadaran (mindfulness): Mindfulness berarti senantiasa hadir setiap saat dan mengamati pemikiran serta emosi diri tanpa menghakimi. Latihan mindfulness secara teratur, seperti meditasi atau pernapasan penuh kesadaran, mampu membantu kamu menjadi lebih sadar akan pengalaman internalmu dan meresponsnya dengan lebih jernih.

  • Menata ulang pikiran-pikiran negatif: Teknik defusi kognitif membantu kamu menjauhkan diri dari pikiran-pikiran yang tidak bermanfaat. Misalnya, ketimbang berpikir, “Saya gagal,” kamu bisa bilang, “Saya pikir saya gagal.” Peralihan ini mengingatkanmu kalau pikiran bukanlah fakta dan membantumu menghadapi tantangan dengan perspektif yang lebih seimbang.

  • Terima ketidaknyamanan: Ketimbang menghindari emosi atau situasi yang sulit, hadapi dengan rasa ingin tahu. Tanyakan pada dirimu sendiri, “Apa yang bisa dipetik dari pengalaman ini?” Menerima ketidaknyamanan sebagai bagian alami dari kehidupan bisa mengurangi dampaknya dan membantumu bergerak maju.

  • Perjelas nilai-nilai kamu: Fleksibilitas psikologis dilandasi oleh kehidupan yang digerakkan oleh nilai-nilai. Luangkan waktu untuk mengenali apa yang sebenarnya penting bagi kamu-entah itu keluarga, perkembangan, kebaikan, atau kreativitas-dan biarkan nilai-nilai itu membimbing tindakanmu.

  • Fokus pada tindakan, bukan kesempurnaan: Fleksibilitas psikologis tidak menuntut respons yang sempurna dalam setiap situasi. Sebaliknya, fleksibilitas psikologis merupakan tindakan kecil namun bermakna yang sejalan dengan nilai-nilaimu, bahkan saat jalan kedepan terasa tidak pasti atau menantang.



Cara menerapkan pembelajaran ini ke dalam situasi kehidupan nyata

Fleksibilitas psikologis bisa diterapkan di banyak aspek kehidupan:

  • Tempat kerja: Adaptasi pada perubahan, menanggapi kritik secara konstruktif, dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang.

  • Hubungan: Komunikasi secara terbuka, menyelesaikan konflik, dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain.

  • Perkembangan Pribadi: Membangun ketahanan mental, mengejar tujuan yang bermakna, dan menemukan tujuan di masa-masa sulit.

Sebagai contoh, andaikan seorang profesional menghadapi kemunduran karier secara tiba-tiba. Seseorang dengan fleksibilitas psikologis yang tinggi mungkin akan menerima kekecewaan mereka, mengenali keraguan diri sendiri yang tidak ada gunanya, dan mengambil langkah proaktif untuk mencari peluang baru yang sejalan dengan nilai-nilai mereka. Sebaliknya, respons yang kaku mungkin melibatkan perenungan atas kehilangan yang dialami, menghindari tindakan, dan semakin mempertebal keyakinan diri yang negatif.

 

Terus berkembang dalam hidup dengan fleksibilitas psikologis

Fleksibilitas psikologis menjadi alat ampuh untuk menavigasi kerumitan hidup dengan ketahanan mental, penuh tujuan, dan rasa syukur. Dengan menanamkan kesadaran, menerima ketidaknyamanan, dan menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilaimu, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu untuk beradaptasi dan berkembang, tak peduli apa pun tantangan yang datang.

Ingatlah, membangun fleksibilitas psikologis merupakan sebuah perjalanan, bukan tujuan. Dengan latihan konsisten dan kasih sayang diri, kamu bisa mengembangkan keterampilan penting ini dan menciptakan kehidupan yang mencerminkan potensi dan nilai-nilai sejati kamu.

Tonton webinar kami tentang Dari Bertahan hingga Berkembang: Strategi untuk Membangun Resiliensi, di mana Pelatih Kesehatan Mental Naluri, Pamilia Andrew, mengupas strategi untuk membangun ketahanan mental dan pada akhirnya mengembangkan pola pikir yang berkembang.

You may also like