Artikel - Kesehatan Mental, Mengasuh Anak, Resiliensi - Naluri

Olahraga Low-Impact untuk Nyeri dan Kelelahan Kronis - Naluri

Written by Naluri | 2025 Apr 4 04:43:05

Tetap aktif sangatlah penting bagi semua orang, namun tetap aktif bisa terasa berat bagi penderita kondisi kronis. Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia menyatakan bahwa kondisi kronis ialah kondisi yang berlangsung lama dengan efek berkelanjutan - misalnya asma, radang sendi, penyakit autoimun, atau penyakit jantung.

Kabar baiknya : berolahraga tak perlu menyakitkan agar efektif! Olahraga low-impact (intensitas rendah) terbukti lebih ramah sendi, namun tetap mampu membangun kekuatan, memperkuat daya tahan tubuh, dan menyehatkan tubuh secara keseluruhan. Beberapa dari olahraga ini termasuk yoga dan jalan kaki.

Siap menjadi lebih kuat tanpa rasa sakit? Baca terus untuk menjelajahi manfaat dari olahraga intensitas rendah dan bahkan mungkin menerapkan beberapa rutinitas aman serta efektif yang direkomendasikan oleh pelatih kebugaran Naluri.

Penafian: Artikel ini ditujukan hanya sebagai informasi dan bukanlah nasihat medis. Mohon konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum memulai rutinitas olahraga apa pun.

 

Mengenal olahraga low-impact (intensitas rendah)

Latihan low-impact (intensitas rendah) merupakan gerakan yang minim tekanan pada sendi, tulang, dan otot, namun tetap bermanfaat bagi kesehatan. Berbeda dengan aktivitas high-impact (intensitas tinggi) seperti berlari atau melompat, olahraga low-impact melibatkan gerakan terkendali dan ringan yang memperkecil risiko cedera.

Latihan ini sangat bermanfaat bagi penderita nyeri kronis, gangguan sendi, atau keterbatasan mobilitas, karena membantu tingkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan kesehatan jantung tanpa menyebabkan rasa tidak nyaman.

Terlepas dari itu, bukan berarti olahraga intensitas rendah tak bisa terasa seperti olahraga intensitas tinggi. Sebagai contoh, yoga dan pilates berfokus pada gerakan yang lambat dan terkontrol. Jika ingin menambah intensitas, kamu bisa tambahkan beban di pergelangan tangan atau pergelangan kaki.

 

Kenapa harus memilih olahraga low impact ketimbang high-impact?

Untuk memahami lebih jauh alasan olahraga low-impact lebih disukai penderita kondisi kronis, berikut ini perbandingan sederhana antara kedua olahraga tersebut:

Manfaat lain dari olahraga low-impact meliputi:

  • Mencegah makan berlebih: Gerakan low impact membantu mengatur nafsu makan lebih baik
  • Menurunkan kortisol (hormon stres): Olahraga low-impact menjaga kortisol tetap terkendali, mengurangi penyimpanan lemak yang berhubungan dengan stres
  • Meningkatkan endorfin: Menciptakan suasana hati lebih tenang dan bahagia tanpa stimulasi berlebih
  • Menyeimbangkan sensitivitas insulin: Membantu mengelola gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.
  • Menunjang fungsi tiroid: Berlatih secara berlebihan dalam olahraga high-impact bisa menekan hormon tiroid, namun olahraga low-impact bisa menjaga keseimbangan hormon.

 

Rutinitas olahraga low-impact yang aman dan efektif

Bagi penderita kondisi kronis, memadukan berbagai macam olahraga bisa membantu menyasar area tubuh yang berbeda sekaligus memastikan keamanannya. Di bawah ini beberapa rutinitas olahraga low-impact yang efektif:

  1. Latihan kekuatan

    • Latihan beban tubuh (misalnya, angkat kaki sambil duduk, push-up di dinding)

    • Tali resistensi untuk penguatan otot yang lembut

    • Rutinitas angkat dumbel ringan dengan gerakan terkendali

  2. Latihan kardiovaskular
    • Berjalan dengan kecepatan sedang (di luar ruangan atau di atas treadmill)
    • Berenang atau aerobik air untuk gerakan ramah sendi
    • Bersepeda dengan sepeda statis atau sepeda telentang
  3. Latihan fleksibilitas dan keseimbangan
    • Rutinitas peregangan lembut untuk mobilitas

    • Tai Chi atau Yoga untuk keseimbangan dan relaksasi


Tips dari pelatih untuk berolahraga secara aman dengan kondisi kronis

Meski olahraga low-impact pada umumnya aman, Pelatih Kebugaran Naluri, Shasikumar, akan merekomendasikan praktik terbaik ini untuk menghindari cedera:

  • Mulai perlahan: Tingkatkan intensitas secara bertahap untuk menghindari kelelahan
  • Dengarkan tubuhmu: Sadari rasa tidak nyaman atau kelelahan dan sesuaikan olahragamu
  • Istirahatlah bila diperlukan: Istirahat di sela-sela set dan olahraga agar tubuhmu bisa memulihkan diri.
  • Tempatkan tubuhmu pada posisi tepat: Pertahankan postur dan teknik yang baik untuk mencegah ketegangan
  • Tetap terhidrasi: Minumlah air sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk mencegah dehidrasi

 

Kesimpulan

Menyertakan olahraga low-impact ke dalam rutinitas harian bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara signifikan. Dengan memilih latihan ringan namun efektif, penderita penyakit kronis bisa mencapai target kebugaran yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.

Dari manajemen berat badan hingga tidur dan pemulihan, pelatih kami yang berpengalaman berkomitmen untuk membantumu mencapai tujuan kesehatan dan kebugaranmu. Jadwalkan konsultasi pribadi dengan pelatih kebugaran Naluri dan ambil kendali atas kesehatan fisikmu hari ini.

Merasa beruntung dan ingin tahu bagaimana caramu berkesempatan memenangkan voucher Lululemon senilai USD$ 1,200? Bergabunglah dengan Tantangan Kesehatan bulan Mei (‘The Vital Flow’) hari ini! Syarat dan ketentuan berl